Menu

Mode Gelap
 

Esai · 24 Mei 2021 19:10 WITA ·

Surat Terbuka untuk Alin


 Surat Terbuka untuk Alin Perbesar

Ilustrasi: Gramedia.com


Malam ini kita banyak membicarakanmu menyoal perihal tulisan yang menyenggol pemerintah daerah. Saya harus mengapresiasi keberanian dalam mengkritik hal yang sebenarnya sudah menjadi konsumsi publik, ya! Yang membedakan kita hanyalah soal keberanian mengangkat cerita di kafe, dan di bawah pohon itu kepermukaan, dan kamu melakukan itu. Salut, kamu tidak lombo.


Selanjutnya, saya adalah orang yang menghukum diri saya sendiri ketika melihat potensi dan karya Alin. Iyalah, siapa yang tidak menghukum dirinya ketika ada perempuan yang kuliah saja belum usai namun sudah menghasilkan lebih dari satu buku?

 

Ada berapa banyak sarjana, sarjanawati, magister, bahkan doctor yang justru hasil karya tulis mereka lebih sedikit ketimbang gaji yang mereka terima setiap bulan.


Sekali lagi, Alin telah membuka mata kita, dan sedikit menyentil kuping manusia Bolaang Mongondow Utara untuk segera bergegas, menulis adalah kerja untuk keabadian, kata Pram.


Tapi Alin, untuk tulisanmu “Bolmut sebagai sarang nepotisme dan penganut ideology politik dinasti” izinkan saya untuk memberikan beberapa masukan.


Pertama, sebelum Alin mengira saya adalah buzer Pemda, saya adalah satu diantara ribuan orang Bolmut yang barangkali ketika membaca tulisan Alin itu akan bersepakat, sebagai kritik dan issu yang diangkat sangat mewakili suara akar rumput. 


Kedua, saya mengira tulisan Alin akan sarat data dan analisa yang tajam perihal penguraian apa dan bagaimana Ideologi politik dinasti itu sendiri, sehingga kita sebagai pembaca tidak hanya semata geram tetapi, kami juga tercerahkan dengan Data dan analisa teoritik yang Alin sajikan. Namun, ternayata tidak, menurut hemat saya Alin masih sangat lemah perihal data mengenai nepotisme di daerah, dan penguraian soal ideologi politik dinasti.


Ketiga, persoalan data ini bagi saya sangatlah penting untuk benar-benar diperhatikan oleh Alin, bukan saja hanya untuk memperkuat tulisan Alin, melainkan menjadi informasi yang sangat berguna bagi Rakyat Bolmut yang sedang kelaparan akan suplai makanan bernama keadilan.


Keempat, saya berharap dilain waktu Alin dapat kembali menulis kembali isu-isu yang sangat bersahabat dengan rakyat. Perihal peminggiran, pembusukan, pembodohan, pemiskinan, dan pengamputasian hak. Tapi, dengan tidak melupakan point-point penting yang saya sebut di atas.


Jalan kita masih panjang, senjata kita hanyalah pena, jangan lengah. Akhirnya, saya ingin mengucapkan selamat. Selamat memilih jalan Sunyi dan terasingkan.


Penulis,

Farid Mamonto

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kempo Mania Club: “Pergi Biaya Sendiri, Pulang Panen Medali”

6 Januari 2025 - 14:55 WITA

Kempo Bolmut Gelar Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Kyukenshi Tingkatan Kyu VI Sabuk Putih

13 November 2024 - 13:59 WITA

Disabilitas: Pergulatan Tubuh Minoritas

6 Desember 2023 - 00:13 WITA

Saudagar dari Boeko, ‘Ajoeba Saidi’

15 November 2023 - 07:14 WITA

Demokrasi Radikal, dan Komedi Tunggal

11 Juni 2023 - 16:59 WITA

Idealisme Politik

2 Mei 2023 - 17:18 WITA

Trending di Esai