RAMADHAN BERPUISI

1 min read

1.//

Judul Puisi : Bulan Puasa

Penulis : Sulistiawati Husaini

Peserta : Kelas Literasi Menulis Puisi di Rumah Baca Alipa

Isi Puisi :

 

Di sebelah timur, sinar mentari bersembunyi

Semakin dekat cahaya,

Bulan dan bintang mulai bersuci

Ramadan sudah tiba, semua insan penjuru semesta berucap syukur

 

Lafadz takbir terdengar merdu di Surau-surau

Langkah awal menggapai cahaya

Puasa dan doa,

Membuka pintu hati, meski lelah terasa

 

Dimalam yang sunyi,

Terdengar merdu lantunan bacaan Kitab Tuhan

Ibadah yang tulus mengalir penuh

Ramdahan, bersujud syukur dihadapan sang Pemilik Semesta yang Tunggal

 

Goyo, 20 Maret 2024.

 

2. //

Judul Puisi : Kemuliaan yang Dirindukan

Penulis : Agnes Enjelika Dotulong

Peserta : Kelas Literasi Menulis Puisi di Rumah Baca Alipa

Isi Puisi :

 

Butir-butir tasbih bertaburan dimalam hari

Mengiringi dzikir dibulan Ramadhan

Menyeru umat Islam seisi alam semesta

Melantunkan kalimat-kalimat yang sangat indah

 

Sungguh! Indahnya dimalam hari

Mendengar alunan dzikir bersenandung

Merdunya suara kidung alunan kalam Illahi

 

Sungguh! Kemuliaan yang kelak kita inginkan

Ramadhan penuh kedamaian hati

Indahnya rahmat Sang Pemilik Semesta

Kemuliaan itu selalu dinantikan

Karena kedatangannya setahun sekali

 

Goyo, 20 Maret 2024.

 

3. //

Judul Pusi : Tuhan Tubuh

Penulis : Arfi Mandjurungi

Peserta : Kelas Literasi Menulis Puisi di Rumah Baca Alipa

Isi Puisi :

 

Seperti awan yang terbuai rindu bumi

Setetes air mata selalu DIA beri

Sebagai kata yang tersimpan rapih

Ramadhan datang dengan suci

 

Tuhan…

Hadirlah pada tubuh di Ramadhan

Pada kuasa-Mu ku peluk mesrah, ya… Tuhan

Menunggu-Mu dalam tasbih ditangan

 

Sajadah tergelar

Hilangkan rasa munkar

Tafakur walau terasa sukar

Menjadikan dir orang yang sabar

 

Goyo, 20 Maret 2024.

 

4. //

 

Judul Puisi : Ramadhan Cinta Karena Allah

Penulis : Bunga Langka

Peserta : Kelas Literasi Menulis Puisi di Rumah Baca Alipa

Isi Puisi :

 

Yang menciptkan langit dan bumi

Tidak boleh yakin dengan kalimat arif

Tidak boleh beri keelokan pelangi

Tetapi, pujilah Allah SWT Sang Pemilik Semesta

 

Tetaplah yakin dengan Firman-Nya yang maha betul

Tidak boleh masukan namaku di hatimu

Tetapi masukan nama ALLAH dihatimu

 

Ketika Ramadahn tiba

Sujud apapun, dan syukurilah yang tiada terhingga

Ketika gema takbir dipenjuru dunia

Menyambut dengan gembira

 

Goyo, 20 Maret 2024.

 

5. //

Judul Puisi : Nafas Ramadhan

Penulis : Fatima Az-Hara Pangalima

Peserta : Kelas Literasi Menulis Puisi di Rumah Baca Alipa

Isi Puisi :

 

Menjelang senja, semilir angin berhembus pelan

Menerpa pucuk daun

Berdzikir seirama desah angin

Mengkuti kemana arah angin membawa keindahan dibulan Ramadhan

 

Hidup senafas aliran air yang berdesik

Membawa ke arah mana, air akan bermuarah

Atau terjebak pada pusaran air yang indah

 

Dan kini, Ramadhan telah tiba

Aku sangat senang dan bahagia

Kami menyambut Ramadhan dengan meriah

Dibulan suci dambaan hati

 

Goyo, 20 Maret 2024.

 

6. //

Judul Puisi : Sapaan Ramadhan

Penulis : Moh. Bima Bone

Peserta : Kelas Literasi Menulis Puisi di Rumah Baca Alipa

Isi Puisi :

 

Lambaianmu kembali menyapa

Senyummu yang hilang diusia senja

Meluluhkan hati yang telah merana

Melegahkan qolbu dalam dahaga rindu

 

Biarkan hawamu menghembus

Menyapa alfa hamba pendosa

Mengusap derita insan bernoda

 

Ramadhan kembali serpihkan mimpi

Sentuhan jiwa pecahkan asa

Sulam kembali benang dalam helai

Sucikan kembali noda dan dosa

 

Goyo, 20 Maret 2024.

__________________________

 

Informasi singkat beberapa penulis :

 

Nama : Sulistiawati Husaini

Umur : 19 Tahun

Alamat : Dusun Goyo

Peserta : Kelas Literasi Rumah Baca Alipa

 

 

Nama : Agnes Enjelika Dotulong

Umur : 13 Tahun

Alamat : Dusun Goyo

Asal Sekolah : SMP Satap Dusun Goyo

Kelas : 1 SMP

Peserta : Kelas Literasi Rumah Baca Alipa

 

 

Nama : Bunga Langka

Umur : 16 Tahun

Alamat : Dusun Goyo

Peserta : Kelas Literasi Rumah Baca Alipa

 

Akulah yang Kalah

Dalam hening malam yang menghanyutkan, aku di samudera kesendirian, hingga terperangkap di pusaran hati yang sepi menenggelamkan ku ke dalam dasar kesedihan. Aku tak...
admin
38 sec read

Puisi | Anak Tangguh

  Aku, sanggupkah menggantikan mu? Merasakan beratnya hidup yang kau pikul meniti tiap jengkal jalan yang mengiris bagai sembiluh demi sekertas uang, sesuap nasi...
admin
25 sec read

Puisi | Era Bersandiwara

Aku telah berjebah ragam cerita. Bermacam kisah,  Berbagai prahara, Hingga Beraneka rupa drama. Yaaa… Aku pernah mementas segalanya Berteriak, Merangkak, Menyalak, Berconggkak, Berlaga elok,...
admin
37 sec read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *