Puisi | Perihal Corona yang Dilematis

33 sec read

Dari daku rakyat jelata
Betapa daku bingung di buatnya
Sebentar beredar berita mulai redah
Sebentar pula beredar berita makin bertambah.

Sudah cukup lama dan begitu terus beritanya.

Entah karena rakyat yang keras kepala 
Atau ada yang memperumit kendala
Beruntung mereka yang meski tetap di bawah atap ada penghasilan tetap.

Apalah daya daku yang harus berpeluh keringat dulu di bawah sengatan terik mentari untuk mendapat sesuap nasi.

Satu tempo dua tempo, ya… daku takut keluar karna takut mati terjangkit virus corona.

Tapi tempo-tempo selanjutnya daku takut tak keluar karna daku takut akan mati kelaparan.

Itulah kenapa daku dan kawan-kawan senasib tetap keluar seakan berlagak tidak peduli pada peraturan.

Sekarang daku berpasrah diri
Toh, setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mati jua

Daripada daku mati berdiam diri 
Lebih baik daku mati membela diri.


Palu,
18 November 2020


By, Mahdiya Putri Datunsolang
Aktif di “Forum Aktif Menulis” Sulteng. Tulisan di atas sudah dimuat dalam buku Antologi Puisi dengan judul “Bangkit Berkarya” yang akan dilaunching 7 Desember 2020 besok.

Akulah yang Kalah

Dalam hening malam yang menghanyutkan, aku di samudera kesendirian, hingga terperangkap di pusaran hati yang sepi menenggelamkan ku ke dalam dasar kesedihan. Aku tak...
admin
38 sec read

RAMADHAN BERPUISI

1.// Judul Puisi : Bulan Puasa Penulis : Sulistiawati Husaini Peserta : Kelas Literasi Menulis Puisi di Rumah Baca Alipa Isi Puisi :  ...
admin
1 min read

Puisi | Anak Tangguh

  Aku, sanggupkah menggantikan mu? Merasakan beratnya hidup yang kau pikul meniti tiap jengkal jalan yang mengiris bagai sembiluh demi sekertas uang, sesuap nasi...
admin
25 sec read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *