panjisaputra Pelancong digital

Puisi | Abu dan Api

22 sec read

www.fubiz.net

Pada sebuah genggaman yang penuh nafsu, yang tak mungkin baginya untuk melepaskan mu begitu saja.

Kau harus lebih waspada dengan segala kenyamanan yang ia tawarkan dengan embel-embel 

“cinta sehidup semati” 

dan berbagai macam tetek-bengeknya.

Kau, tak perlu mempercayai itu 

jika tidak ingin terjerumus pada jiwa yang memelihara bara api.

Yang akan memberi percikan api pada mu demi hasratnya yang berkobar dan membiarkanmu terbakar habis oleh dirimu sendiri.

Saat kamu tinggal abu, 

kamu baru tahu bahwa cinta mu lebih api dari pada api.

dan saat cintamu terlanjur jadi abu,

Kamu lalu sadar bahwa Ia lebih abu dari pada abu.

 

Manado, 

Januari 2021

panjisaputra Pelancong digital

Akulah yang Kalah

admin
38 sec read

RAMADHAN BERPUISI

admin
1 min read

” Menutur Majenun”

Sekeras itulah hatinya, Sekaku itulah rangkulanya, Sepayah itulah langkahnya, Segalanya telah ia pandang berbeda.   Tapi pernahkah kau lihat kisahnya. Ia pernah melembutkan afeksinya,...
Siswadi Tamala
17 sec read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *