Moingku Ongkako: Squad Offline dan Seni Berbahagia

1 min read

Bored Panda


Modernisasi mendorong setiap manusia untuk tetap bertahan dengan keadaan yang terkadang sulit untuk dijalani. Kebiasaan yang sebelumnya tidak pernah dilalui, kini menjadi keharusan demi mencapai sebuah jalan keromantisan hidup, yang nantinya akan berdampak pada perubahan polarisasi gaya hidup dan pandangan berfikir yang fleksibel


Situasi modern yang kian memuncak, membentuk sebuah edukasi gaya baru dan serba bergantung pada teknologi, yang dapat mempengaruhi berbagai macam konstruksi dan idea cemerlang yang pernah dibentuk kala itu. Sehingga ketergantungan pada teknologi telah mengakar dan sulit ditanggalkan pada periode saat ini. 


Kausalitas kehidupan mempengaruhi eksistensi manusia sebagai makhluk sosial dan tingkah laku berkemanusiaan. Gambaran ini sangat nampak terlihat ketika gaya hidup modern telah menghiasi dan menggerus arus berbudaya dan tampilan yang tradisional. Misalnya kebiasaan berkerumun dan mandi bersama di kali yang terletak disekitar tempat tinggal atau populer dikenal masyarakat Bintauna dengan sebutan moingku ongkaku.


“Moingku ongkako” adalah sebutan akrab masyarakat Bintauna, yakni kegiatan yang dilakukan anak-anak untuk saling mengajak satu dan lainya dengan tujuan mandi bersama di kali dan bersenda gurau di sana. Anak-anak dengan gembiranya menyambut air yang mengalir dan berlimpah menjadikan tekat semakin memuncak. 


Melompat dengan ketinggian yang bebas salah satu aksi yang paling digemari masa anak-anak kala itu. Terlebih lagi ketika mandi dan menyelam hingga mata memerah dan agak buram ketika memandang sekeliling. hal semacam ini merupakan simbol keseriusan dalam bermain. Mandi bersama ini hampir setiap harinya dilakukan demi kebahagiaan dan kenyamanan masa anak-anak, sehingga terkadang dimarahi orang tua akibat terlalu larut mandi dan bermain di kali. 


Momen semacam ini adalah sebuah cara berbahagia tanpa sengketa apapun. Bermain tanpa mengeluarkan biaya, kepuasan tanpa diukur dengan jaringan yang terbatas, mengumpulkan teman tanpa melalui squad online, personil tidak terbatas. Secara langsung kegiatan ini mampu menyehatkan jasmani, sebab melibatkan otot dalam bermain dan berenang. Sehingga sangat berbeda dengan permainan anak zaman sekarang, yang pada dasarnya semua bergantung pada teknologi, ekonomi  dan keuangan orang tua.


Kegiatan semacam ini mengandung berbagai macam nilai positif di dalamnya dan nilai-nilai ini seakan hilang ditelan bumi disebabkan tergerus oleh arus modernitas  yang memaksa pola hidup masyarakat berubah drastis dan sulit untuk mengembalikan ke dalam bentuk yang utuh. Termasuk berkerumun untuk mandi bersama tanpa kenal lelah, adalah sebagai satu bentuk kebahagiaan tersendiri yang tercipta dari seluk tawa dan gembira, lahir dari keceriaan dan kebersamaan.


Bahagia tidak memerlukan banyak materi, yang kenyataannya berbalik arah dengan keadaan sekarang ini. kala itu Kebahagian pribadi sudah mewakili kebahagiaan banyak orang. Tentu hal ini sangat diperhitungkan keberadaanya, sebab bahagia bukan milik seorang diri, namun bahagia adalah milik banyak orang. 


Hegel, filsuf Jerman abad 19 menyebut, hidup yang bernilai secara pribadi sebagai moralitas, dan hidup yang bermakna sosial sebagai hukum. Pertama memberikan kepuasan pribadi, dan kedua memberikan kesesuaian dengan kehidupan sosial. Namun, keduanya lalu dilampaui ke dalam Sittlickeit, yakni tata moral yang mendamaikan ketegangan antara keinginan pribadi dan tuntutan sosial masyarakat. 


Hegel menunjukan sikap moral yang tertuju pada banyak orang, di mana membahagiakan orang lain tidak memerlukan banyak cara, cukup membahagiakan diri sendiri dengan menyesuaikan tatanan bersosial. Hingga akhirnya menciptakan satu kelompok sosial yang berkedamaian.


Oleh karenanya melihat kondisi saat ini, manusia memerlukan analisis yang tajam untuk menghadapi berbagai macam persoalan yang dilahirkan oleh arus kemodernan. Juga yang terpenting adalah tetap menjaga stabilitas berbudaya sekalipun diperhadapkan dengan berbagai masalah kemodernan. 



Penulis:

Nasar Lundeto

Kader Inomasa Study Club (ISC)

Editor:

Panji Datunsolang

Ramadhan dan Bola Api

www.terasinomasa.club Selepas shalat tarawih saya dan kaka tertua, duduk berbincang di depan Rumah tempat di mana kami bermain dulu. Di tempat itu, yakni sebuah...
admin
2 min read

LONG-LONG : Mainan Tradisional Bulan Ramadhan yang Hilang di…

Ilustrasi, Teras Inomasa Salam sejahtera sahabat TI, dan apa kabar kalian semua, semoga semuanya senantiasa dalam kondisi sehat wal afiat, dan terus dapat melakukan...
admin
3 min read

Tradisi Masyarakat Muslim Bolaang Mongondow: Awal dan Akhir Ramadan

Sumber foto dari penulis  Bulan ramadan adalah bulan suci yang penuh berkah dan ampunan bagi umat Islam. Datangnya bulan suci ramadan selalu disambut antusias...
admin
3 min read

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *