![]() |
Senpai Eman (tengah) sedang mengabsen para peserta ujian KYU 6 ke KYU 5. (foto: dokumen pribadi). |
TERAS.INOMASA.CLUB – Pengurus Dojo Kempo Mania Club (BKI) Bolmut, menggelar ujian kenaikan tingkat (UKT) yang diikuti oleh 18 peserta tingkatan Kyu 6 (sabuk putih) yang dipimpin langsung oleh pelatih sekaligus pendiri Dojo “Kempo Mania Club” Senpai Herman Dunggio, di Tribun Lapangan Desa Ollot Induk, Jalan AMD, Kec. Bolang Itang Barat, Kab. Bolmut, Sulawesi Utara, Minggu (10/11/2024).
Ujian kenaikan tingkat tersebut hanya dikhususkan untuk tingkatan sabuk putih saja yang berjumlah 18 orang. Mayoritas peserta yang mengikuti ujian tersebut, adalah anak-anak sekolah SD dan SMP.
Pelatih bela diri kempo; Kempo Mania Club, BKI Bolmut, Senpai Herman Dunggio mengutarakan, tujuan dilaksanakannya ujian kenaikan tingkat ini, untuk mengevaluasi sejauh mana hasil latihan yang telah diberikan kepada anak didiknya, dengan menaikkan tingkat sabuk ketingkat berikutnya, sekaligus untuk menciptakan dan menumbuhkan atlet-atlet muda yang berbakat.
Selain itu, para peserta ujian sudah digembleng fisik, mental dan teknik, sejak hari Jum’at sore pada pelatihan upgrade WAZA/teknik, “Kami gelar ujian ini untuk mengetahui sudah sejauh mana kemampuan anak-anak dalam menguasai ilmu dan teknik kempo yang telah diberikan, dan mempersiapkan diri mereka menjadi seorang pelatih yang handal dikemudian hari”, ujar Herman.
Menurutnya, para kempoka Bolmut selain diberi latihan yang keras, ia juga mengajarkan budi pekerti dan ilmu pengetahuan umum kepada muridnya, yang nantinya diharapkan pada saat bertanding dapat menjungjung tinggi rasa nasionalisme mereka terhadap bangsa Indonesia, serta mengetahui tata tertib pertandingan.
“Kempo ini merupakan kombinasi gerakan yang mengandalkan teknik ke semua lini tubuh, mulai dari gerakan kaki, tangan, tubuh, bertahan, dan menyerang”, ungkapnya.
Lebih lanjut dijelaskan, syarat untuk masuk ke tingkat berikutnya, peserta harus menguasai teknik-teknik dasar kempo (KIHON) di semua tingkatan masing-masing, menguasai jurus dan teknik (KEN dan WAZA) yang telah diberikan di tingkat masing-masing, dan mengikuti latihan rutin dengan mengisi absent latihan minimal 85% kehadiran.
“Seharusnya ada 20 orang peserta yang mengikuti ujian kenaikan tingkat ini. Namun karena tidak memenuhi syarat absent hingga 85%. Jadi, kemungkinan besar bulan Januari atau Februari 2025 mendatang akan di gelar kembali ujian susulan”, kata pemuda yang biasa disapa Senpai Eman ini, seraya mengatakan, dalam ujian kenaikan sabuk kempo mendatang pihaknya akan coba menggelar randori (sparing) antara sesama tingkat sabuk, guna melihat teknik dan jurus latihan yang telah diberikan.
“Dalam seminggu saya memberikan latihan tiga kali, kurang lebih selama tiga jam. Selain memberikan latihan, saya juga mempersiapkan beberapa anak didik saya untuk mengikuti Kejuaran Forprov yang akan digelar pada bulan Desember 2024 mendatang di Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Jadi dengan adanya persiapan Kejurprov ini, diharapkan dapat memotivasi para peserta untuk meningkatkan terus fisik, mental, teknik dan jurus yang telah di berikan”, pungkasnya.***
Redaksi : terasinomasa.club